Masa kanak-kanak adalah masa dimana anak sedang tumbuh, belajar dan mengeksplorasi semua yang terlihat olehnya. Perkembangan anak pada usia 2-3 tahun akan menentukan perkembangan anak selanjutnya. Oleh karena itu, sebagai orang tua sudah sepantasnya kita memberikan waktu dan perhatian agar perkembangan anak bisa dicapai secara optimal. Hal ini bisa dilakukan dengan pemberian asupan gizi menu sehat seimbang dan melatihnya melakukan keterampilan yang kelak akan berguna saat anak besar.
Pada dasarnya keterampilan motorik terbagi ke dalam dua kategori yakni kasar dan halus. Keterampilan motorik kasar adalah keterampilan yang melibatkan kelompok otot besar seperti berjalan, naik turun tangga, berlari, melompat, memanjat dan lain-lain. Semua kegiatan fisik ini membutuhkan keseimbangan dan koordinasi dengan anggota tubuh lainnya.
Sementara keterampilan motorik halus adalah keterampilan yang memerlukan kecermatan dalam melakukan gerakan-gerakan yang lebih kecil. Tugas-tugas ini biasanya dilakukan dengan tangan dan jari, seperti menggunting, merobek, menulis, melipat, merangkai dan lain sebagainya.
Keterampilan motorik kasar dan halus anak harus dirangsang, dilatih, dan dikembangkan setiap saat dengan berbagai aktivitas atau permainan yang membuatnya terhibur sesuai dengan usianya. Pemberian rangsangan atau stimulasi yang tepat dan aman akan memungkinkan anak untuk tumbuh dan berkembang secara optimal.
Berikut beberapa keterampilan motorik kasar yang sebaiknya harus sudah dikuasai anak usia 2 – 3 tahun:
– Berlari tanpa jatuh
– Membuka laci dan lemari
– Membungkuk untuk mengambil suatu benda dan tidak terjatuh
– Menendang bola besar
– Melompat di tempat dengan kedua kaki jatuh bersamaan
– Berdiri dengan satu kaki
– Berjalan sendiri tanpa jatuh
– Berjingkat di atas jari-jari kaki (berjinjit)
– Melempar bola
– Memanjat
– Berguling
– Berjalan naik turun tangga sendiri
– Mulai belajar naik sepeda roda tiga
Tujuan pemberian stimulasi:
Stimulasi perlu diberikan kepada anak untuk melatih motorik kasarnya supaya dikemudian hari anak terampil dan tangkas dalam berbagai gerakan yang diperlukan dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
Berikut bermacam jenis permainan atau stimulasi sederhana yang menyenangkan yang bisa diberikan kepada anak untuk melatih kemampuan motorik kasarnya antara lain:
- Berlari kecil
Anak akan senang berlari-lari kecil ketika sudah mampu berjalan sendiri. Dorong anak untuk lebih sering melakukannya misalnya balapan lari dengan Anda, tentu saja Anda sebaiknya berlari dengan kecepatan lambat seperti kemampuan anak. Untuk membuat permainan lebih menyenangkan Anda bisa memberikan bendera kecil yang bisa ditancapkan ke tanah atau meminta anak untuk berlari bolak balik sambil membawa bola-bola kecil untuk dimasukkan ke keranjang bolanya.Usahakan agar anak selalu berada pada lingkungan yang aman seperti misalnya di taman atau di atas rumput sehingga anak tidak terjatuh dan terbentur dengan keras. Sebaiknya hindari melakukan stimulasi ini di dalam rumah untuk meminimalkan resiko terjadi kecelakaan dalam rumah. - Latihan keseimbangan
Pada usia ini umumnya anak sudah bisa berjalan sendiri tanpa bantuan siapa pun. Minta anak untuk berjalan di lantai yang Anda sudah beri garis dengan kapur atau gunakan kayu kecil dan beberapa batu bata untuk membuat jembatan sebagai latihan kemampuan keseimbangan tubuh untuk anak. Sampaikan kalimat-kalimat lucu yang mungkin terkesan konyol seperti “hati-hati jatuh nanti bajunya basah” atau “hati-hati berjalan di atas jembatan saat menyebrang sungai karena ada banyak buaya”. - Latihan berguling
Berguling bisa dilakukan di atas matras (kasur tipis) atau lapangan luas berumput. Permainan berguling juga bisa lebih menyenangkan jika Anda memberikan handuk di atas matras dan minta anak untuk berguling membungkus tubuhnya dengan handuk tersebut. - Memanjat perabotan
Anak-anak suka sekali memanjat, apa saja dipanjat mulai dari tangga, perabotan seperti meja dan kursi sampai tempat tidur dan naik ke jendela. Terkadang setelah anak memanjat kenakalan atau keaktifan juga dilanjutkan dengan kebiasaan suka melompat dari ketinggian ke lantai. Hal ini sangat berbahaya dan tidak bisa dianggap sepele.Kadang kala orang tua menganggap sepele benjolan yang ada di kepala ketika anak terbentur atau jatuh. Benturan keras di kepala dikhawatirkan dapat membuat pembuluh darah anak pecah. Hal ini tentu saja dapat mempengaruhi perkembangan otaknya bahkan dapat menyebabkan kematian.Jadi, jangan pernah lengah ketika anak sedang melakukan kegiatan memanjat ini. Area yang aman bagi anak untuk menyalurkan energinya dalam memanjat bisa dilakukan di taman yang berumput yang memang menyediakan arena permainan aman khusus untuk anak-anak berupa tiang-tiang atau gelang-gelang panjatan. - Menendang bola
Sediakan bola yang cukup besar, bisa berupa bola plastik ringan atau bola karet. Letakkan di depan salah satu kaki anak dan minta anak untuk menendangnya ke arah target. Untuk membuat kegiatan rangsangan lebih menyenangkan Anda juga bisa bermain bola bersama anak dan membuat gawang misalnya dengan menggunakan dua botol air minum yang berisi air atau cukup dengan menggaris lantai dengan kapur tulis. Sebaiknya lakukan aktivitas ini di lapangan luas sehingga anak bisa lebih bebas dalam menendang bola. - Lompat dengan dua kaki
Lompat di tempat, mengangkat dan menjatuhkan kedua kaki secara bersamaan. Anda bisa membantu anak dengan memberikan contoh melakukannya di hadapan anak atau memegang tangannya sambil mengatakan “satu, dua , tiga, lompat .. hop”. Atau gunakan telapak tangan Anda yang diletakkan di udara di atas kepala anak, dan minta anak untuk melompat dan menyentuh telapak tangan Anda. - Melempar bola
Kegiatan ini memerlukan koordinasi antara gerakan lengan dan mata anak Anda. Anda bisa memberikan stimulasi dengan meminta anak melempar bola ke arah Anda atau gunakan keranjang cucian sebagai tempat sasaran anak melemparkan bolanya. Minta anak untuk melempar bola dengan kedua tangan, dan juga satu tangan bergantian tangan kanan dan kiri. - Berdiri pada satu kaki
Latih keseimbangan anak berdiri dengan meminta anak berdiri pada satu kaki selama beberapa detik saja sambil berpegangan pada kursi atau meja. Selanjutnya bantu anak dengan menggandeng tangannya untuk melakukan lompatan-lompatan kecil dengan satu kaki secara bergantian kiri dan kanan.Bila anak sudah terlihat mahir, biarkan anak untuk melompat satu kaki sendiri tanpa bantuan Anda. Untuk lebih menyenangkan Anda bisa menggambar pola-pola lingkaran berjarak yang dekat-dekat di lantai dengan kapur dan minta anak untuk melompat di lingkaran-lingkaran yang Anda gambar tersebut. - Menari
Sering-seringlah membuat anak bergerak aktif ketika menonton video-video musik anak di televisi atau mendengar musik yang diputar. Anda bisa melakukan gerakan menari seperti melompat, berputar, menggerakkan lengan ke atas, kesamping atau mengayunkan kaki ke samping, berjalan maju dan mundur bersama anak. - Bermain bowling
Permainan sederhana ini dapat melatih dan meningkatkan koordinasi tangan dan mata anak. Dengan beberapa barang sederhana seperti botol-botol plastik air minum kosong yang kecil dan sebuah bola anak Anda sudah siap bermain. - Berjingkat atau berjinjit di atas jari – jari kaki
Anda bisa memberikan contoh di depan anak cara melakukannya dan minta anak untuk meniru hal yang Anda lakukan. Anda juga bisa membantu dengan memegang tangannya karena biasanya pada awalnya mungkin akan terasa cukup sulit bagi anak. Jika anak sudah terlihat cukup terampil dalam melakukannya biarkan anak untuk melakukannya sendiri. - Melukis
Berikan berbagai warna cat lukis dan beberapa kuas kecil ke anak. Ajarkan ke anak nama-nama warna dan ajak anak untuk mencampurkan warna-warna, biarkan anak bebas berekspresi. Gunakan kertas putih atau kaos putih yang tidak terpakai sebagai media melukisnya. Biarkan anak apabila anak lebih senang menggunakan jari-jarinya langsung dalam melukis daripada menggunakan kuas, misalnya saja mencetak bentuk telapak tangan atau kakinya di atas media lukis. Anda bisa menyimpan kaos atau kertas tersebut sebagai kenangan-kenangan yang bisa ditunjukkan nanti ketika anak sudah dewasa.
Semoga bermanfaat!
source : http://goo.gl/VwqQzu
No Comments